Selama pikiran bangsa masih dikuasai mistika, mustahil ia bisa maju.
Menurut Tan Malaka, bangsa Indonesia pada masa penjajahan, bahkan hingga kini masih terperangkap dalam pola pikir mistik. Masyarakat cenderung menerima segala sesuatu tanpa analisis, percaya pada takdir, mitos, atau kekuatan gaib untuk menjelaskan hal-hal yang sebenarnya dapat dijelaskan secara rasional.
Baginya, mistika adalah cara berpikir yang membunuh daya nalar. Selama logika dikalahkan oleh kepercayaan buta, bangsa akan terus terjajah, bukan hanya secara politik, tapi juga secara mental dan intelektual
Sebagai antitesis terhadap mistika, Tan Malaka menawarkan logika ilmiah, berpikir berdasarkan fakta, sebab-akibat, dan bukti nyata. Baginya, logika bukan sekadar alat berpikir, tetapi juga alat perjuangan untuk membebaskan diri dari kebodohan dan penindasan
Melalui Logika Mistika, Tan Malaka mengingatkan kita bahwa revolusi sejati dimulai dari kepala dan kesadaran. Ia menyadarakan kita untuk melawan kebodohan, membuka mata terhadap fakta, dan memerdekakan diri dari belenggu irasionalitas. Karena sesungguhnya, logika adalah bentuk tertinggi dari keberanian.
0 Comments