Apa Itu Buah Khuldi yang Dimakan Adam?
Kisah tentang Nabi Adam memakan buah khuldi sering kita dengar. Tapi, tahukah kamu kalau banyak orang keliru dalam memahami buah ini? Ada yang bilang itu lambang hubungan suami istri, bahkan ada yang menganggapnya sebagai simbol bagian tubuh wanita seperti payudara. Padahal, penafsiran seperti ini tidak punya dasar kuat dari Al-Qur’an maupun tafsir para ulama, dan bisa membuat kita salah paham terhadap pesan penting dari kisah ini.
Jadi, sebenarnya apa sih buah khuldi itu? Yuk kita bahas sama-sama.
Larangan Allah Kepada Adam
Allah mempersilakan Adam dan istrinya tinggal di surga dan menikmati semua yang ada di dalamnya. Tapi ada satu larangan:
"Wahai Adam! Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga, dan makanlah sepuasnya apa saja yang kalian suka. Tapi jangan dekati pohon ini, nanti kalian jadi orang-orang yang zalim."
(Surat Al-Baqarah 2:35)
Nah, ini menarik. Hanya karena mendekati pohon, kok bisa-bisanya dianggap zalim? Ini berarti pohonnya bukan pohon biasa, kan?
Apa Maksud “Pohon” dan “Buah” Ini?
Dalam Al-Qur’an, banyak hal dijelaskan pakai perumpamaan. Jadi, “pohon” di sini bukan lah pohon fisik, tapi punya makna simbolis.
1. Pohon = Sistem Hidup
Coba kita bayangkan: pohon punya akar, batang, cabang, dan buah. Nah, begitu juga dengan sistem hidup—ada dasar, aturan, dan hasil. Jadi, larangan Allah ke Adam bisa dimaknai sebagai larangan untuk tidak mendekati sistem atau cara hidup yang bertentangan dengan aturan Allah.
2. Buah = Hasil dari Sistem Itu
Buahnya sendiri bukan apel atau buah lain seperti yang sering digambarkan. Buah itu adalah hasil dari sistem tersebut. Adam tidak benar-benar makan buah lewat mulut, tapi ia menerima atau mencoba sistem itu—dan itu kesalahan yang membuatnya jauh dari petunjuk Allah.
3. Kenapa Disebut “Khuldi”?
Kata khuldi berasal dari kata khuld yang berarti kekal. Setan membujuk Adam dengan janji palsu:
"Tuhan kalian tidak melarang kalian dari pohon ini kecuali agar kalian tidak menjadi malaikat atau tidak hidup kekal."
(Surat Al-A’raf 7:20)
Artinya, pohon ini menawarkan ambisi kekuasaan dan keabadian—sesuatu yang menggoda siapa pun.
Apakah Adam Melakukan Dosa Besar?
Ada yang bertanya: kalau Adam mencoba sistem selain dari Allah, apakah itu termasuk syirik?
Jawabannya tidak. Karena setelah sadar, Adam langsung bertobat, dan Allah menerima taubatnya:
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Allah menerima taubatnya. Sungguh, Dia Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."
(Surat Al-Baqarah 2:37)
Jadi, kesalahan Adam bukan karena dia menyekutukan Allah, tapi karena ia sempat mengikuti bisikan setan. Tapi yang penting: dia langsung sadar dan kembali.
Kesimpulan
Buah khuldi itu bukan buah fisik seperti apel. Tapi simbol dari sistem hidup yang menyesatkan, yang menjanjikan kekuasaan atau keabadian, tapi bertentangan dengan petunjuk Allah.
0 Comments