Allah menegaskan bahwa kedua sistem Timur dan sistem Barat adalah sistem hidup yang tidak bisa membawa kebaikan kepada seluruh mahluk hidup di alam. Sistem yang bisa membawa pada kebaikan kepada alam semesta adalah sistem tauhid, yakni sistem yang fitrah dari Allah. inilah sebenarnya jawaban dan solusi yang Allah tawarkan kepada manusia untuk mengatasi segala permasalahan dalam peradaban manusia termasuk dengan alam tempat hidupnya.
Manusia terkenal dengan 2 sistem materialismenya yaitu yang ada pada bangsa Timur yang memiliki sistem sosial-komunis dan pada bangsa Barat yang memiliki sistem liberal-kapitalis, tetapi Allah sebagai Sang Pencipta alam juga sebenarnya memiliki sistem sendiri.
Sistem yang fitrah adalah sistem yang Iman kepada Allah atau dengan kata lain adalah tunduk patuh kepada Allah, yakni Din Al-Islam. Kita mungkin hanya memahami islam hanya sebagai agama namun jika islam diartikan hanya sebagai agama maka nantinya pemahaman tentang islam pun menyempit menjadi hanya sebatas ritual dan sembahyang belaka, padahal mengacu pada Al-Quran islam juga mengatur masalah ekonomi, hukum, politik, alam, bahkan sampai kehidupan sosial manusia pun termasuk dalam Al-Quran. Dalam sejarah pun membuktikan din al-islam dapat menjadikan bangsa arab yang awalnya begitu jahiliah menjadi bangsa termaju & terkuat pada zamannya. Inilah maksud din al-islam yang sebenarnya yaitu suatu sistem yang universal atau yang meliputi segala aspek kehidupan, sistem yang di bimbing sang pencipta dengan cara tunduk patuh kepadanya.
din Al-Islam (sistem
ketundukpatuan) Allah inilah yang akan menjawab persoalan esensial yang
dihadapi oleh manusia. singkatnya, sistem Allah ini bukan hanya berbicara
tentang persoalan agama & ritual, tetapi juga berbicara tentang sesuatu
yang mengajarkan bagaimana caranya dunia ini menjadi dunia yang ideal bagi
manusia, bukan menjadi dunia yang rusak ditangan manusia itu sendiri. Allah
adalah Yang mencipta langit, bumi dan dia juga menciptakan manusia maka dari
itu dia pun menciptakan suatu sistem yang terintegrasi dengan ciptaan-Nya, terutama
sistem dalam kehidupan manusia dengan variable yang sangat banyak dan kompleks.
walaupun manusia juga coba membuat sistem buatannya sendiri dalam meraih kehidupan yang ideal dan sejahtera, dengan banyaknya "trial and error" semenjak ribuan tahun lalu hingga hari ini alhasil manusia menciptakan sistemnya sendiri yang terbagi dalam 2 kubu yaitu timur maupun sistem barat, keduanya merupakan sistem buatan manusia lawan dari sistem buatan Tuhan semesta alam.
sistem manusia mungkin bisa mensejahterakan manusia namun wilayah dan waktu keberhasilannya selalu bersifat parsial, lokal dan tidak universal belum lagi sistem buatan manusia hampir selalu bersimbiosis parasitisme dimana ke-egoisan suatu bangsa penganut sistem tersebut akan selalu mencoba untuk mensejahterakan bangsanya sendiri tanpa memikirkan bangsa lain hingga mereka tanpa ragu akan memeras bangsa lain yang lebih lemah dengan melakukan kolonialisasi ataupun neo-kolonialisasi yang berkedok investor asing yang lumrah di lakukan di era globalisasi ini. itulah sistem manusia yang selalu berseteru, berperang, membunuh, dan merusak. dan akan terus seperti itu hingga akhir masa nanti.
Untuk menjawab permasalahan dunia ini maka bacalah Al-Qur'an dan kitab-kitab suci Tuhan karena tidak ada yang lebih memahami manusia selain dari penciptanya sendiri yaitu Tuhan semesta alam. sebagai contoh terdapat 1 ayat Alquran yang terang-terangan menjawab persoalan sistem ini, dalam surat Al-Baqarah Ayat 177 dimana kalimat pertamanya berbunyi: "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah."
dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa sistem buatan manusia baik sistem liberalis-kapitalis ataupun sosialis-komunis tidak akan membawa kebaikan ke dunia ini.
Untuk dapat mengubah kondisi dunia menjadi adil, damai, dan sejahtera dibutuhkan Satu kekuatan global yang netral untuk berperan menjadi polisi atau wasit dunia. Tanpa kekuatan global yang berlaku adil, maka negara-negara bangsa akan berbuat sesuka dirinya dan akan terjadi pertarungan bebas atau peperangan antarbangsa secara terus-menerus. Jika sudah demikian, tidak mungkin bisa tercapai kedamaian dan kesejahteraan dunia. Peperangan antarbangsa akan terjadi manakala kekuatan global telah hancur sehingga tidak ada lagi yang memimpin dan menjadi wasit bagi bangsa-bangsa atau negara-negara bangsa di dunia ini.
disinilah peran sistem tauhid atau sistem Allah muncul, sistem yang selaras dengan alam dan manusia sehingga dapat menyeimbangkan kehidupan di bumi, sistem yang tauhid artinya sistem yang bersatu atau menyatukan, menyatukan manusia, alam, dan penciptanya. inilah sistem ciptaan Tuhan sebagai fitrah manusia dan bumi, jika sudah fitrah atau sudah "sebagaimana mestinya" maka niscaya kedamaian dunia akan tercapai.
Dalam sistem Allah yang tauhid, tuntutan dasar yang paling utama adalah kesadaran dan pengakuan manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta adalah milik Allah, Sang Pencipta. Langit dan bumi adalah milik Allah, Dialah yang berhak berkuasa atasnya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan segenap makhluk-Nya, Dia Yang menyediakan sumber-sumber rezeki (sumder daya), dan Dia pula yang membuat aturan dalam mencari rezeki. Tuhan Semesta Alam-lah yang mencipta manusia berbeda jenis kelamin, Dia pula yang mensyariatkan hukum pernikahan. Dialah Yang mencipta manusia, Dia pula yang membuat hukum tentang tata cara mengabdi kepada-Nya. Allah, Tuhan Semesta Alam, berkuasa secara mutlak (otoritas tunggal) di bumi ini. Dia pula Yang berkehendak memberikan kekuasaan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Hanya Allah, Tuan Semesta Alam, yang berhak untuk dipuji dan ditaati segala aturan-Nya. Intinya, tidak ada pengabdian lain selain kepada-Nya. Inilah intisari dari sistem tauhid.
0 Comments