Sejarah manusia bukan sekadar kisah tentang peperangan, kerajaan, atau penemuan besar. Ia adalah cerita panjang tentang bagaimana Homo sapiens —yang awalnya hanyalah makhluk kecil tak berdaya di pojok Afrika— bisa berubah menjadi penguasa bumi.
Dalam bukunya Sapiens: A Brief History of Humankind, Yuval Noah Harari mengajak kita menelusuri perjalanan panjang manusia: dari berburu dan meramu, bercocok tanam, membangun peradaban, hingga menciptakan sains dan teknologi yang mampu mengubah masa depan.
Pertanyaannya, apakah semua pencapaian ini benar-benar membuat kita lebih bahagia, atau justru semakin menjauhkan kita dari arti hidup yang sesungguhnya?
1. Revolusi Kognitif (±70.000 tahun lalu)
- Homo sapiens sebelumnya hanya salah satu spesies manusia di bumi.
- Lompatan besar terjadi ketika manusia mengembangkan bahasa kompleks dan imajinasi kolektif.
- Muncul kemampuan menciptakan mitos, cerita, kepercayaan, agama, dan ide-ide abstrak yang bisa menyatukan banyak orang.
- Hal ini membuat Homo sapiens mampu berkolaborasi dalam kelompok besar, mengalahkan spesies manusia lain (Neanderthal, Homo erectus, dll.).
2. Revolusi Pertanian (±12.000 tahun lalu)
- Manusia mulai menetap dan bercocok tanam.
- Harari menyebut ini sebagai “penipuan terbesar sejarah” karena meski populasi bertambah, kualitas hidup justru menurun (lebih banyak kerja keras, penyakit, konflik, kelaparan).
- Pertanian memungkinkan surplus pangan, memicu lahirnya kepemilikan, kelas sosial, birokrasi, dan kerajaan.
3. Penyatuan Umat Manusia
- Manusia dari berbagai suku dan budaya mulai terhubung melalui uang, agama, dan imperium.
- Uang: alat tukar universal yang dipercaya semua orang.
- Agama: sistem kepercayaan universal yang membentuk hukum moral.
- Kekaisaran: memperluas wilayah, menyatukan beragam etnis di bawah satu aturan.
4. Revolusi Ilmiah (±500 tahun terakhir)
- Berawal dari pengakuan bahwa manusia tidak tahu segalanya, sehingga mencari pengetahuan baru.
- Sains berkembang pesat, menghasilkan revolusi industri, kapitalisme, dan teknologi modern.
- Harari menekankan peran kapitalisme dan sains yang saling mendukung, menciptakan percepatan luar biasa dalam ekonomi dan kekuatan manusia.
5. Masa Depan Homo Sapiens
- Saat ini umat manusia memiliki kekuatan yang dulunya dianggap milik dewa: rekayasa genetik, kecerdasan buatan, dan teknologi biologi.
- Pertanyaan besar: apakah Homo sapiens akan tetap bertahan, atau digantikan oleh spesies baru hasil ciptaan kita sendiri (Homo Deus / manusia setengah dewa)?
Harari ingin menunjukkan bagaimana cerita dan mitos yang diciptakan manusia (agama, uang, negara, hukum) menjadi dasar kekuatan kolektif yang membentuk dunia modern.
Namun, kekuatan ini membawa tanggung jawab: masa depan umat manusia ada di tangan kita, apakah akan menuju kemakmuran bersama atau justru kehancuran.
0 Comments