Ticker

6/recent/ticker-posts

Obat Ruhani

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ 17 ayat 82:

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan bagi orang-orang yang zalim, Al-Qur'an itu hanya akan menambah kerugian.”

Pada dasarnya, manusia terdiri dari dua bagian utama: jasmani dan ruhani. Jasmani adalah tubuh yang dapat dilihat dan disentuh, sementara ruhani adalah sisi batiniah manusia yang tidak tampak secara fisik. Kedua unsur ini memiliki kebutuhan masing-masing.

Tubuh manusia, karena berasal dari unsur tanah, memerlukan asupan yang juga berasal dari bumi seperti makanan dan minuman. Apabila kebutuhan fisik ini tidak terpenuhi, tubuh akan melemah, mengalami gangguan, bahkan bisa berujung pada kematian.

Berbeda halnya dengan ruhani atau jiwa. Seiring bertambahnya usia, jiwa pun ikut berkembang. Dan sebagaimana tubuh, jiwa juga membutuhkan “asupan” untuk menjaga keseimbangannya. Namun, kebutuhan jiwa tidak bisa dipenuhi oleh materi, karena sumbernya bukan dari unsur tanah.

Ketika tubuh sedang sakit, kita mencari obat yang bersifat fisik, biasanya dalam bentuk zat yang tersedia di apotek atau rumah sakit. Lalu bagaimana jika yang sakit adalah jiwa? Apakah jiwa manusia juga bisa terganggu? bisa. Bahkan, untuk gangguan jiwa pun tersedia rumah sakit tersendiri.

Namun jika dikaitkan dengan firman Allah di atas, penawar yang dimaksud bukanlah obat untuk sakit fisik, melainkan penyembuh untuk penyakit dalam pikiran dan qolbu manusia sesuatu yang tidak kasat mata, bagian dari unsur ruhani.

Al-Qur’an berfungsi sebagai obat atau penawar (syifa’) hanya bagi orang-orang yang beriman. Artinya, orang-orang yang memiliki keyakinan kepada Allah dan tunduk pada kebenaran akan merasakan manfaat dan ketenangan dari firman - firman nya. Namun sebaliknya, bagi mereka yang zalim yakni orang-orang yang berpaling dari kebenaran Al-Qur’an hanya akan menambah kesesatan dan kerugian bagi mereka.

Jika manusia ingin mendapatkan manfaat dari Al-Qur'an maka terlebih dahulu memastikan dirinya telah mendapatkan izin menjadi orang yang beriman sesuai kriteria yang ada dalam Al-Qur'an

"Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak mengerti."

Quran Surah Yunus 10 ayat 100.

Post a Comment

0 Comments